Pemerintah berupaya
mencabut subsidi listrik untuk semua golongan. Agar kebijakan tersebut tidak
memberatkan pelanggan listrik dari golongan tidak mampu, yakni 450 volt ampere
(VA) dan 900 VA, disiapkan subsidi langsung melalui kartu pembayaran yang mirip
uang elektronik di kartu perbankan.
Keinginan
pemerintah mencabut subsidi listrik itu disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said
dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR Rabu (24/6).
Menurut
Sudirman, ada indikasi kuat, banyak pelanggan listrik di golongan 450 dan 950
VA yang sebenarnya tidak layak mendapat subsidi karena tergolong mampu.
”Survei
PT PLN (Persero), tidak sedikit keluarga yang memasang daya listrik 900 VA
memiliki mobil di garasinya,” ungkap dia.
Menteri
ESDM menjelaskan, nanti uang tersebut disalurkan ke dalam kartu, kemudian
listrik dibeli dengan menggunakan kartu seharga keekonomian. ”Itu belum
ditetapkan waktunya. Tapi, arahnya harus ke sana. Itu sebenarnya sama saja
seperti subsidi elpiji dan pupuk,” jelas dia.
Sudirman
tidak tahu pasti kapan kartu tersebut siap. Apakah dilebur dengan kartu yang
sudah ada seperti kartu Indonesia sejahtera atau dibuat kartu baru. Saat ini pemerintah
masih menunggu hasil verifikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K).
Selain
mencabut subsidi, Kementerian ESDM bersama PLN mengusulkan kenaikan tarif
berjangka. Mekanismenya, tiga bulan sekali, tarif akan naik 5 persen untuk
semua golongan pelanggan. ”Kalau dilakukan, bakal ada penghematan subsidi
sampai Rp 4 triliun,” sebut Sudirman.
Namun,
usul kenaikan 5 persen tersebut ditolak DPR. Wakil Ketua Komisi VII DPR Tamsil
Linrung yang memimpin sidang mengatakan, belum saatnya ada kenaikan tarif dasar
listrik (TDL) dengan mekanisme itu. ”Memperhatikan kondisi ekonomi rakyat yang
belum baik, kami tidak menyetujui kenaikan TDL,” tegasnya.
Sumber :http://www.jpnn.com
Post a Comment