Pendidikan adalah
salah satu cara untuk pintar, menggapai cita-cita dan juga sebagai investasi
pengetahuan yang sangat penting. Di Indonesia ada
program wajib belajar 9 tahun yang menjadi program pemerintah di bidang
pendidikan. Tentu tak hanya itu saja, karena banyak usaha yang telah dilakukan
agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Namun meskipun begitu,
pendidikan di Indonesia belum bisa memuaskan semua pihak. Kritik pun selalu
muncul silih berganti. Seperti yang baru saja digelar kemarin, yaitu mengenai
ujian online untuk siswa siswi SMA.
Untuk mengetahui kekurangan apa saja mengenai pendidikan di Indonesia, kita perlu membandingkannya dengan negara lain, salah satunya dengan Amerika Serikat, tepatnya di Pennsylvania. Perbandingan ini didasarkan pada pengalaman seorang mahasiswi Indonesia yang selama 1 tahun pernah mengajar di Pennsylvania, Amerika Serikat melalui IVEP (International Volunteer Exchange Program).
Untuk mengetahui kekurangan apa saja mengenai pendidikan di Indonesia, kita perlu membandingkannya dengan negara lain, salah satunya dengan Amerika Serikat, tepatnya di Pennsylvania. Perbandingan ini didasarkan pada pengalaman seorang mahasiswi Indonesia yang selama 1 tahun pernah mengajar di Pennsylvania, Amerika Serikat melalui IVEP (International Volunteer Exchange Program).
Perbandingan pendidikan di Indonesia dengan
Amerika Serikat :
1.
Gurunya
disiplin
Hal
ini masih termasuk dasar, karena banyak sekolah di Indonesia juga menerapkan
kedisiplinan, baik bagi guru maupun siswa-siswinya. Tapi hal itu kebanyakan
juga sebatas peraturan semata. Karena katanya, peraturan dibuat untuk
dilanggar.
Di Pennsylvania, guru harus datang lebih awal dari muridnya. Di sana juga nggak bakalan ada jam kosong, karena tiap sekolah sudah menyiapkan guru pengganti yang akan menggantikan guru yang berhalangan hadir. Bagaimana dengan Indonesia?
Waktu SMP, guru saya malah suka pulang dulu kalau dia dapat jam terakhir. Akibatnya, pelajaran guru tersebut sering kosong. Sering juga ditemui guru yang keluar sekolah untuk belanja di pasar, mall, dan sebagainya. Seharusnya kita bisa menuntut jika tak mendapatkan pelajaran di sekolah, namun kenyataannya, jam kosong menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi siswa Indonesia.
Di Pennsylvania, guru harus datang lebih awal dari muridnya. Di sana juga nggak bakalan ada jam kosong, karena tiap sekolah sudah menyiapkan guru pengganti yang akan menggantikan guru yang berhalangan hadir. Bagaimana dengan Indonesia?
Waktu SMP, guru saya malah suka pulang dulu kalau dia dapat jam terakhir. Akibatnya, pelajaran guru tersebut sering kosong. Sering juga ditemui guru yang keluar sekolah untuk belanja di pasar, mall, dan sebagainya. Seharusnya kita bisa menuntut jika tak mendapatkan pelajaran di sekolah, namun kenyataannya, jam kosong menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi siswa Indonesia.
2.
Prinsip
belajar yang menyenangkan
Telah
menjadi hal umum jika pendidikan di Indonesia lebih berorientasi pada nilai.
Rapor semestar menjadi hal baku tentang penilaian kepintaran siswa. Murid di
Indonesia seakan-akan disuruh menghafalkan, dan harus bisa melewati batas nilai
yang ditentukan.
Namun tidak di Pennsylvania. Di sana juga ada penilaian, tapi tak ditekankan, dan rapor juga tak selalu menjadi penilai kepintaran siswa. Pendidikan di sana lebih menekankan bagaimana para siswa bisa mengeksplorasi dan menjelaskan.
Namun tidak di Pennsylvania. Di sana juga ada penilaian, tapi tak ditekankan, dan rapor juga tak selalu menjadi penilai kepintaran siswa. Pendidikan di sana lebih menekankan bagaimana para siswa bisa mengeksplorasi dan menjelaskan.
3.
Murid
Pennsylvania suka belajar sejarah
Di
Indonesia, seringkali pelajaran sejarah menjadi hal yang membosankan, karena
kita diharuskan menghafal banyak tanggal, tahun, tempat dan nama-nama yang
cukup banyak. Namun murid di Pennsylvania malah suka belajar sejarah. Bukan
hanya sejarah negaranya, tapi sejarah dunia.
Kegemaran
membaca memang baik. Karena dari membaca, kita bisa mendapatkan banyak
pengetahuan. Kebiasaan membaca buku bagi anak-anak Pennsylvania sudah tertanam
sejak kecil. Anak Playgroup di sana sepulang sekolah sudah membawa
buku-buku ringan untuk bisa dibacakan orang tuanya. Kemudian siswa setingkat
kelas 3 SD sudah membaca novel dan buku pengetahuan. Gimana dengan kebiasaan
membaca di Indonesia?
4.
Tidak
ada UN di Pennsylvania
Ujian
Nasional (UN) di Indonesia selalu menjadi momok yang menakutkan bagi para
siswa-siswi kita. Berbeda dengan Pennsylvania, di sana tidak ada Ujian Nasional
(UN) untuk menentukan kelulusan.
5.
Tiap
tahun ada pameran
Bukan
pameran perdagangan yach, tapi lebih ke pameran penelitian. Di Pennsylvania,
tiap tahun diadakan pameran untuk menampilkan hasil penelitian atau penemuan
siswanya. Murid-murid di sana benar-benar didorong untuk untuk berani
bereksperimen. Di Indonesia, budaya pameran ilmiah dan penelitian siswa belum
menjadi budaya seperti di sana.
6.
Komunikasi
yang baik antara pihak sekolah dan orang tua
Sekolah
di sana intens berhubungan dengan para orang tua siswa. Tiap kali ada sesuatu
yang tak beres dengan anaknya, pihak sekolah akan segera mengirimkan email ke
orangtuanya untuk merundingkan masalah anaknya tesebut.
Orangtua juga selalu menanyakan perkembangan anaknya ke sekolah. Di Indonesia, hal semacam itu masih jarang ditemui. Ada juga sih orangtua yang datang ke sekolah. Tapi cuma buat ambil rapor atau saat anaknya kena masalah besar.
Orangtua juga selalu menanyakan perkembangan anaknya ke sekolah. Di Indonesia, hal semacam itu masih jarang ditemui. Ada juga sih orangtua yang datang ke sekolah. Tapi cuma buat ambil rapor atau saat anaknya kena masalah besar.
Itulah perbedaan pendidikan di Indonesia
dengan Pennsylvania, Amerika Serikat. Untuk memajukan pendidikan di Indonesia,
bisa dimulai dari diri sendiri untuk berkontribusi. Semoga bermanfaat dan
menginspirasi.
Sumber : Catatan kecil
Post a Comment